“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sehingga mereka mengubahnya sendiri”.
(QS. Ar Ra’adh : 11)
Segala yang ada pada diri
kita tidak terlepas dari ikhtiar serta doa kita.
Subhanallah, segala puji
untuk Allah yang menciptakan makhluknya dengan sempurna..dengan fitrah yang
sama...
Dalam rengkuh Islam, dalam
kebeningan iman...
Semoga senantiasa menghamba
pada keesaan-Nya....
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini akan bercerita sedikit tentang seorang
kawan, seorang saudara, seseorang yang yang mendapat hidayah luar biasa dari
Allah SWT. Cerita nyata yang membuat merinding dan meneteskan air mata.
Sungguh, ketika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka semua tak akan
bisa terelakkan.
Sejak tahun 2007, kami sudah kenal karena pernah
bekerjasama dalam sebuah perkumpulan di sekolah. Yaa, kami lumayan akrab karena
memang setelah lulus SMA, kami kuliah di kampus yang sama pula. Singkat cerita,
kami punya beberapa teman akrab yang kebetulan juga satu almamater SMA. Kami
sering hangout bareng misal hanya untuk sekedar makan. Dari obrolan-obrolan dan
kebiasaan kami memiliki kesamaan, namun untuk keyakinan, hanya dia yang
berbeda. Ketika yang lain sibuk untuk ambil wudhu dan shalat, dia setia
menunggu dan tersenyum menanggapi guyonan karena terkadang ada teman yang
menggoda, “Kamu gak wudhu dan shalat skalian?”. Tak hanya sekali dua
kali, namun berkali-kali ucapan seperti itu kami lontarkan tanpa beban, meski
kami tahu kami tidak sekeyakinan. Sempat suatu ketika malah dia yang
mengingatkan teman laki-laki untuk shalat Jum’at di jalan, bahkan yang bikin
shock...dia sampai mengucap hadist,”Barang siapa laki-laki yang tidak shalat
Jum’at tiga kali berturut-turut maka dia murtad”. Sontak kami kaget
mendengar kata-katanya, dapat angin darimana.. Hohoho...
Diskusi demi diskusi ringan sering terjadi di tengah
obrolan saat makan bersama. Dia bertanya tentang Islam. Okee, hal yang baik
ndak boleh dibatasi kan? Yaa dengar ilmu yang sangat terbatas ini, aku jawab
pertanyaan-pertanyaan itu. Aku akui dia memang punya rasa ingin tahu yang
tinggi tentang Islam. Bertanya mengapa puasa kadang berbeda mulainya, mengapa
di dalam Islam ada perbedaan gerakan (harokah) dst. Sebaliknya, untuk
mengimbangi aku juga bertanya tentang keyakinannya, kegiatan-kegiatannya, dst.
hal ini terjadi tidak hanya padaku, namun juga beberapa teman yang lain,
termasuk ketiga teman kosnya. Kami tidak merasa ada gap karena perbedaan
itu, yaa karena menurut kami perbedaan itu rahmat. Dan dia sepertinya juga
sangat enjoy dengan diskusi yang sering kami lakukan. Lakum diinukum
waliyadiin...
---------------------------------------------------------------------------
Sekitar pertengahan Desember 2013, dia tiba-tiba
menghubungiku. Membahas sesuatu yang membuat hati ini merasa trenyuh. Yaa
Allah,,kuasa-Mu tiada tandingannya.... Dia berkata ingin menjadi mualaf,
yaa...karena sebenarnya sudah sejak lama dia inginkan itu, namun dia menunggu
setelah lulus kuliah. Subhanallah.... mendengar niatan itu, aku putuskan untuk
menceritakan hal ini pada murabbi-ku semasa kuliah. Beliau menyarankan agar dia
bertemu dengan seorang ikhwan, seorang mahasiswa magister di kampus kami.
Setelah bertukar nomor ponsel, mereka sepakat bertemu. Aku tidak begitu tahu
pertemuan mereka secara detail, namun aku yakin pertemuan itu sangat berarti
untuknya. Yang jelas setelah hari itu, dia smepat menceritakan jika ikhwan
tersebut menyarakan untuk menyegerakan niatnya, alasany adalah kita tak akan
pernah tahu seberapa lama waktu kita tinggal di dunia. Jadi lebih baik selagi
ada kesempatan, disegerakan saja. Mendengar kabar itu, aku merasa ikut senang
dan lega. Dia mendapat percerahan akan hal yang dia inginkan. Beberapa hari
setelah pertemuan itu, dia menghubungiku lagi untuk meminta nomor ikhwan tu
karena ponsel dia error. Okelah,,aku beri dia tanpa ada perasaan
apa-apa. Mungkin mau ketemuan lagi.
Esok hari, sekitar pukul 13.00, aku mendapat dari
murabbi-ku :
InsyaAllah, si fulan yang dulu anti berikan nomornya akan
bersyahadat ba’da maghrib nanti di masjid X. (some texts missing). Mohon
didoakan semoga lancar. Dari Pak X.
Yaa Allah, betapa merinding seketika membaca sms ini. Ternyata
sms tersebut dari ikhwan yang dikenalkan kepada temanku, yang kemudian di forward
oleh murabbi kepadaku. Hari yang indah, 17 Desember 2013. Salah satu teman
kami, sahabat kami, menjadi seorang muslim. Allahu akbar..... tak ada kata-kata
yang bisa mengungkapkan betapa indahnya hidayah. Yang datangnya tak terduga
seperti ini. Sungguh, ada hembusan kekuatan yang luar biasa mengetahui
kuasa-Nya.
Sore harinya, aku coba menghubungi dia lewat sms, aku
bertanya soal kabar itu dan dia membenarkan. Lepas maghrib dia akan bersyahadat
ditemani dua orang teman kosnya di masjid dekat kampus. Sekali lagi...Maha Suci
Allah....Maha Besar Allah....... Hari-hari berikutya, ketika kami shalat dia
sudah tidak hanya sebagai penunggu tas atau jaket, tapi sudah ikut berwudhu dan
shalat berjamaah..... Hadiah-hadiah kecil kami siapkan untuk membantunya
berproses. Saling mengingatkan untuk shalat dsb. Alhamdulillah, kami bisa
berteman dan terjalin tak sekedar karena diskusi tapi juga dalam rengkuh dan
ukhuwah Islamiyah,, semoga hingga nanti di Jannah. Aamiin.
-------------------------------------------------------------------------
“Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu menjadi agama bagimu.”
(QS. Al Maidah : 3)
Tegaklah Islam, tegaklah... Islam adalah rahmat bagi
seluruh alam. Islam itu indah... Jika Allah menghendaki kebaikan pada
seseorang, maka Allah akan memberinya empat hal yaitu semangat menuntut ilmu,
kesabaran, kesehatan serta ujian/musibah. Allah menghendakinya beriman dalam
Islam dengan cara dan jalan yang tak akan pernah terduga. Allah mengetuk dan
membuka pintu hatinya dengan penuh kasih sayang pada hamba-Nya. Dan Allah
menghendakinya untuk menjadi umat Rasul-Nya....
Semoga cerita ini menginspirasi
kita.
Kita yang sejak lahir telah
menjadi dan hidup di tengah keluarga muslim.
Semoga bisa memotivasi untuk
senantiasa ber-fastabiqul khairat di jalan-Nya.
Senin, 10 Ramadhan 1435 H/ 7 Juli 2014