Fabiayyi aalaa irabbikuma tukadzdzibaan....

Minggu, 06 Juli 2014

Catatan Fajar Seorang Hamba


 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubahnya sendiri”.
(QS. Ar Ra’adh : 11)



Segala yang ada pada diri kita tidak terlepas dari ikhtiar serta doa kita.
Subhanallah, segala puji untuk Allah yang menciptakan makhluknya dengan sempurna..dengan fitrah yang sama...
Dalam rengkuh Islam, dalam kebeningan iman...
Semoga senantiasa menghamba pada keesaan-Nya....
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini akan bercerita sedikit tentang seorang kawan, seorang saudara, seseorang yang yang mendapat hidayah luar biasa dari Allah SWT. Cerita nyata yang membuat merinding dan meneteskan air mata. Sungguh, ketika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka semua tak akan bisa terelakkan.

Sejak tahun 2007, kami sudah kenal karena pernah bekerjasama dalam sebuah perkumpulan di sekolah. Yaa, kami lumayan akrab karena memang setelah lulus SMA, kami kuliah di kampus yang sama pula. Singkat cerita, kami punya beberapa teman akrab yang kebetulan juga satu almamater SMA. Kami sering hangout bareng misal hanya untuk sekedar makan. Dari obrolan-obrolan dan kebiasaan kami memiliki kesamaan, namun untuk keyakinan, hanya dia yang berbeda. Ketika yang lain sibuk untuk ambil wudhu dan shalat, dia setia menunggu dan tersenyum menanggapi guyonan karena terkadang ada teman yang menggoda, “Kamu gak wudhu dan shalat skalian?”. Tak hanya sekali dua kali, namun berkali-kali ucapan seperti itu kami lontarkan tanpa beban, meski kami tahu kami tidak sekeyakinan. Sempat suatu ketika malah dia yang mengingatkan teman laki-laki untuk shalat Jum’at di jalan, bahkan yang bikin shock...dia sampai mengucap hadist,”Barang siapa laki-laki yang tidak shalat Jum’at tiga kali berturut-turut maka dia murtad”. Sontak kami kaget mendengar kata-katanya, dapat angin darimana.. Hohoho...

Diskusi demi diskusi ringan sering terjadi di tengah obrolan saat makan bersama. Dia bertanya tentang Islam. Okee, hal yang baik ndak boleh dibatasi kan? Yaa dengar ilmu yang sangat terbatas ini, aku jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Aku akui dia memang punya rasa ingin tahu yang tinggi tentang Islam. Bertanya mengapa puasa kadang berbeda mulainya, mengapa di dalam Islam ada perbedaan gerakan (harokah) dst. Sebaliknya, untuk mengimbangi aku juga bertanya tentang keyakinannya, kegiatan-kegiatannya, dst. hal ini terjadi tidak hanya padaku, namun juga beberapa teman yang lain, termasuk ketiga teman kosnya. Kami tidak merasa ada gap karena perbedaan itu, yaa karena menurut kami perbedaan itu rahmat. Dan dia sepertinya juga sangat enjoy dengan diskusi yang sering kami lakukan. Lakum diinukum waliyadiin...
---------------------------------------------------------------------------
Sekitar pertengahan Desember 2013, dia tiba-tiba menghubungiku. Membahas sesuatu yang membuat hati ini merasa trenyuh. Yaa Allah,,kuasa-Mu tiada tandingannya.... Dia berkata ingin menjadi mualaf, yaa...karena sebenarnya sudah sejak lama dia inginkan itu, namun dia menunggu setelah lulus kuliah. Subhanallah.... mendengar niatan itu, aku putuskan untuk menceritakan hal ini pada murabbi-ku semasa kuliah. Beliau menyarankan agar dia bertemu dengan seorang ikhwan, seorang mahasiswa magister di kampus kami. Setelah bertukar nomor ponsel, mereka sepakat bertemu. Aku tidak begitu tahu pertemuan mereka secara detail, namun aku yakin pertemuan itu sangat berarti untuknya. Yang jelas setelah hari itu, dia smepat menceritakan jika ikhwan tersebut menyarakan untuk menyegerakan niatnya, alasany adalah kita tak akan pernah tahu seberapa lama waktu kita tinggal di dunia. Jadi lebih baik selagi ada kesempatan, disegerakan saja. Mendengar kabar itu, aku merasa ikut senang dan lega. Dia mendapat percerahan akan hal yang dia inginkan. Beberapa hari setelah pertemuan itu, dia menghubungiku lagi untuk meminta nomor ikhwan tu karena ponsel dia error. Okelah,,aku beri dia tanpa ada perasaan apa-apa. Mungkin mau ketemuan lagi.

Esok hari, sekitar pukul 13.00, aku mendapat dari murabbi-ku :
          InsyaAllah, si fulan yang dulu anti berikan nomornya akan bersyahadat ba’da maghrib nanti di masjid X. (some texts missing). Mohon didoakan semoga lancar. Dari Pak X.

Yaa Allah, betapa merinding seketika membaca sms ini. Ternyata sms tersebut dari ikhwan yang dikenalkan kepada temanku, yang kemudian di forward oleh murabbi kepadaku. Hari yang indah, 17 Desember 2013. Salah satu teman kami, sahabat kami, menjadi seorang muslim. Allahu akbar..... tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa indahnya hidayah. Yang datangnya tak terduga seperti ini. Sungguh, ada hembusan kekuatan yang luar biasa mengetahui kuasa-Nya.

Sore harinya, aku coba menghubungi dia lewat sms, aku bertanya soal kabar itu dan dia membenarkan. Lepas maghrib dia akan bersyahadat ditemani dua orang teman kosnya di masjid dekat kampus. Sekali lagi...Maha Suci Allah....Maha Besar Allah....... Hari-hari berikutya, ketika kami shalat dia sudah tidak hanya sebagai penunggu tas atau jaket, tapi sudah ikut berwudhu dan shalat berjamaah..... Hadiah-hadiah kecil kami siapkan untuk membantunya berproses. Saling mengingatkan untuk shalat dsb. Alhamdulillah, kami bisa berteman dan terjalin tak sekedar karena diskusi tapi juga dalam rengkuh dan ukhuwah Islamiyah,, semoga hingga nanti di Jannah. Aamiin.

-------------------------------------------------------------------------

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.”
(QS. Al Maidah : 3)

Tegaklah Islam, tegaklah... Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam itu indah... Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Allah akan memberinya empat hal yaitu semangat menuntut ilmu, kesabaran, kesehatan serta ujian/musibah. Allah menghendakinya beriman dalam Islam dengan cara dan jalan yang tak akan pernah terduga. Allah mengetuk dan membuka pintu hatinya dengan penuh kasih sayang pada hamba-Nya. Dan Allah menghendakinya untuk menjadi umat Rasul-Nya....

Semoga cerita ini menginspirasi kita.
Kita yang sejak lahir telah menjadi dan hidup di tengah keluarga muslim.

Semoga bisa memotivasi untuk senantiasa ber-fastabiqul khairat di jalan-Nya.

Senin, 10 Ramadhan 1435 H/ 7 Juli 2014

Rabu, 02 Juli 2014

Sudah Setahun

Tak terasa sudah setahun aku menjalani rutinitas baruku semenjak aku lulus kuliah. Aku dinyatakan lulus sebagai Sarjana Pendidikan pada 26 Desember 2012, bertepatan dengan ulang tahunku yang ke 23. Kemudian aku diwisuda pada 9 Maret 2013. Senang...haru..akhirnya setelah proses panjang menjalani kuliah dan skripsi, aku diwisuda. Namun...dalam hati aku bertanya "Setelah lulus aku mau kemana?" Yaa..bagi sebagian besar mahasiswa yang sudah diwisuda, bekerja adalah tujuan selanjutnya..begitu pula denganku...
 Flashback sebentar...Sebenarnya,, selama masih di Surabaya ketika masih menjadi mahasiswa, aku sedikit-sedikit belajar untuk bekerja. Setiap sore hari aku memberikan les privat pada 4 anak SD. Satu diantaranya adalah Jasmin,,putri dari bapak kosku. Kemudian ada kakak beradik,Chika dan Erdi serta si ganteng Arel yang tinggal di perumahan elit di Ketintang. Jadwal rutinku adalah Senin-Jum'at, pukul 16.30-18.00 aku di rumah Chika dan Erdi. Senin, Rabu dan Jum'at, di rumah Arel dari pukul 18.30-20.00; dan untuk Jasmin adalah Selasa dan Kamis pukul 18.30-20.00. Aku sering berangkat dan pulang bareng dengan teman kosku,, yang aku anggap sebagai temanku membanting tulang (rada' lebay),, yaitu Chandra. Berangkat dari kos menaiki sepeda mini aku menyusuri jalanan Ketintang. Malamnya, usai memberikan privat, aku sering semayanan dengan Chandra untuk membeli tahu tek yang ada di depan gerbang komplek perumahan Arel. Tak jarang harus kehujanan dan pernah ban bocor di tengah jalan dan harus berjalan untuk sampai kos-kosan. Jadi kangen Chandraaaa..... :* Aku nikmati semua untuk mengisi waktu karena waktu itu sudah tidak ada kuliah, tinggal menyelesaikan skripsi. 
Singkat cerita, setelah aku lulus..aku harus menentukan pilihan hidup. Aku putuskan untuk melamar kerja di Surabaya. Surat lamaran kerja pertamaku, aku tujukan pada sebuah sekolah Islam swasta yang ada di Surabaya. Aku melamar di SMA Unggulan Amanatul Ummah, Siwalan Kerto, Surabaya. Kenapa aku memilihnya?  Selain karena dekat, alasan lainnya adalah karena ada beberapa teman yang sudah mengajar di sana, dan ada sepupuku yang dulu prnah bersekolah di sana. Oke, masih aku ingat kapan surat lamaran itu mendapat respon dari pihak sekolah. Tanggal 5 Maret 2013 aku mendapat panggilan tes. Semalam sebelum tes, aku nggak bisa tidur karena bingung apa yang harus aku persiapkan. Berbekal pengalaman dari orang tedekatku (uhuk-uhukkk...),, yak Gebya namanya..aku pun mempelajari apa yang nantinya bakal diteskan. Aku getol menghafal doa qunud karena itu adalah salah satu yang diteskan,,hehehe.... Pagi sekitar pukul 07.30, aku diantar oleh Dek Yanuar, adek kelasku yang juga teman kos Gebya. Sampai di depan sekolah, aku masih kikuk. What should I do? Hohoho...akhirnya bonek lah yang jadi modalku. Aku masuk dan menemui bagian kurikulum. Ehem...kurang lebih satu jam..tes wawancara aku jalani. Di tengah tes, Pak Fathkur yang mengetesky tiba-tiba bertaya " Bu, tadi diantar siapa? Suaminya kah?", gubraaaagggggg...ngoookk...aku terperanjak mendengar sekaligus ingin tertawa.. lalu dengan grogi aku jawa " Itu tadi adek tingkat saya Pak". hahaha..Konyol sekalii.... Yap,,oke kemudian dilanjut microteaching aaaannndddd...ini pengalaman pertama mengajar siswa pondok. Hahaha..... Ruame biangett kelasnya... Sampai siang aku di sana, dan pulang sekitar pukul 15.00. Hari-hari sambi menunggu hasilnya, seperti biasa aku menjalani profesi sebagai guru privat. Saat itu, banyak juga temanku yang ingin melanjutkan kuliah dengan ikut program beasiswa dari pemerintah. dalam hati 'Wah boleh juga ini?". aku mulai mencari info tentang BPP-DN dan berfokus pada UNY. Namun sayang sekali, setelah mendekati hari pendaftaran, Ibu tidak memberiku ijin. Beliau ingin aku di Solo saja dengan alasan agar aku bisa sering pulang. Baiklah, aku akui.sejak SMP aku sudah menjadi anak kos,mungkin ini saatnya aku dekat dengan ortu sebelum nantinya ada lelaki yang menikahi dan membawaku wkwkwkwk....
Pada tanggal 18 Mei 2013, aku mengikuti tes program magister pendidikan sains di UNS, Surakarta. Setelah tes, aku masih tetap kembali ke Surabaya untuk menuntaskan tugasku memberikan privat ke Arel dan Chika karena mereka kelas 6 dan sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. Selama di kos, Dek vivi setia menemaniku..mendengar keluh kesah serta menjadi teman mainku. Sekitar akhir Mei aku mendpaat telepon dari Pak Fatkhur, guru Amanatul Ummah yang mengetesku itu. Beliau bilang, aku diterima di sana dan akanmendapat jadwal mengajar di SMP-BP AU di Pacet. Namun dengan berbagai pertimbangan, termasuk pertimbanga dari orang terdekatku (Gebya, red.) akhirnya aku melepas kesempatan itu. Yaaakkk fokus dengan pengumunan dari UNS, tanggal 8 Juni 2013 hasil tes pun keluar dan yaaaakkkk..tarararararaaaa.. namaku ada di sana. :D Senang sekali rasanya.... Di balik itu, aku juga ingat kata Bapak..Kalau bisa kuliah juga sambi mengajar. Hohoho..lalu akan mengajar dimana aku??? Aku putuskan mencari tempat mengajar di Ngawi sajaa....biar dekat rumah. Aku searching daftar sekolah yang kiranya bisa aku tuju. Dan jadilah dua sekolah swasta dan dua bimbingan belajar yang aku tuju. Empat surat lamaran aku kirim langsung dua hari setelah pengumuman itu. Ehemmm...ajaaiiib,,alhamdulillah tiga dari empat surat tersebut mendapat respon. Dua sekolah Islam dan satu bimbingan belajar. Seminggu setelah itu, aku menjalani tes di bimbingan belajar. Hanya perlu waktu seminggu tes wawancara dan dua kali microteaching, alhamdulillah aku diterima di bimbingan belajar Ganesha Operation Ngawi. Bagiku ini seperti kejutan-kejutan kecil yang beruntun. Gak nyangka, hari itu juga saat aku dinyatakan diterima, aku sudah mendapat pemberitahuan bahwa tiga hari setelah itu, ada diklat pengajar di Kediri. Waoooww..waoww...belum apa-apa sudah diklat..... Next...di dua sekolah islam, lebih tepatnya di SMP Al HIjrah dan SMA Muhammadiyah 1 Ngawi. Di Al Hijrah, aku hanya smepat bicara dengan pemilik yayasan,belum sampai tes karena memang sbenarnya untuk mata pelajaran bilogi melebur dnegan yang lain dalam mapel IPA. Di SMA Muhammadiyah 1 Ngawi, tes aku jalani...tes wawancara, ngaji dan kemampuan komputer. Ohhh...ternyata yang daftar dan tes ada dua orang,jadi ada aku dans atu teman baikku saat SMP. Pekewuhh...sungkaaaannn... tapi aku berusaha biasa aja,,siapapun yang diterima, aku terima. Dan ternyata..aku yang diterima mengajar di sana. Alhamduillaaaaahh yaaa Allah.... yaaa kejutan-kejutan kecil yang tak aku bayangkan sebelumnya. Tanggal 15 Juli 2013 aku mulai masuk di Ganesha Operation dan dua hari setelahnya, aku mulai mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Ngawi. Tak lengkap...satu lagi, awal Setember 2013 aku mulai masuk kuliah. Sooo...setiap Senin-Kamis jadwal mengajar di sekolah dan di bimbel. Mulai 07.00-14.00 di sekolah,, lalu 15.00-20.00 di bimbel. Selebihnya?? waahahaa,,Jum'at dan Sabtu kuliah an Minggunya suka-suka sayaaa.. Yaaaaaakkk itulah rutinitas yang aku jalani selama setahun terakhir ini... Rutinitas yang kadang membuat semangat, namun tak jarang juga membuat capek dan jenuh. terlepas dari itu semua,, semoga bisa menginspirasi..bahwa ketika kita terhenti sejenak di suatu titik, maka sebenarnya masih banyak titik-titik di depan sana yang akan terjalin menjadi garis hidup kita. Jelas sekali firman Allah di QS Ali Imran: 159 yang artinya "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah".