Fabiayyi aalaa irabbikuma tukadzdzibaan....

Selasa, 06 Oktober 2015

Sepenggal kata untuk Suamiku



Sayang…Sudah berapa purnama kita bersama?
Sudah berapa banyak rintik hujan membasahi pori-pori kita?
Melewati hari-hari yang menelisik pucuk waktu
Melenakanku bersama kelembutan darimu
Menjuntaikan rasaku karena manis manjamu
Perhatianmu mengelumat habis egoku yang meradang
Aku terlelap tak hanya sekejap
Aku berlarian memunguti cintamu yang berserakan seperti dedaunan yang terhempas
Tak sadar embun berbisik cemburu penuh malu
Melihat canda nakalmu yang selalu menggodaku

Suamiku…tak ada secuil sesal pun menggelayutiku
Dengan senyum terkembangmu kau rayu aku
Kau datang berbaris-baris untuk tanpa ragu mencuriku dari orang tuaku
Bertanya apakah aku mau
Iya sayang…kata apa yang sepantasnya untuk ku ucap tanda tak mau
Duduk di atas singgasana hatimu
Mendampingimu…
Menjadi teman hidupmu…..


Dariku,
yang ada di relung hatimu


(Memperingati setahun perkawinan kami 26 Sept '14-26 Sept '15)

Senin, 17 Agustus 2015

Enjoy Makassar

Alhamdulillah, untuk nafas yang masih terhembus dan mata yang bisa melihat serta menikmati keindahan karunia Allah yang tiada tara. Awal Agustus 2015, saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi jengkal-jengkal tanah Allah di bumi para daeng, Makassar. Saya ke sana bukan tanpa alasan. Pertama, kebetulan kakak ipar saya sudah sekitar sepuluh bulan dinas di sana. Kedua, mengunjungi kakek  (pakdhe-nya Bapak)  yang sudah lama tinggal dan beranak pinak dan sudah belasan tahun tidak berjumpa. Dan yang ketiga, bertepatan dengan adanya event Muktamar Muhammadiyah ke-44. Tiga alasan itu yang membuat saya meng-iya-kan ajakan kakak dan Bapak untuk pergi ke Makassar. Tentunya, satu alasan lagi yang tidak ketinggalan yaitu saya mengantongi ijin dari suami tercinta. Terima kasih sayang, hehehe. 
Kami berangkat dari Surabaya dengan maskapai penerbangan City Link, boarding pukul 16.40 WIB kemudian take off pukul 17.05 WIB. Dan tiba di Makassar sekitar pukul  19.15 WITA. Penerbangan memakan waktu satu jam sepuluh menit saja. Terasa sangat cepat memang jika menggunakan jasanya besi raksasa ini, hehehe. Sesampainya di Makassar, kami sudah dijemput oleh kakak ipar di bandara. Kemudian kami menuju kedai makan karena sudah sangat lapar. Menu yang dipilih oleh kakak ipar sebagai menu makan malam adalah coto Makassar, yaa...makanan yang tersohor itu. Kami makan malam di kedai Coto Pettarani yang jelas lokasinya di Jalan Pettarani. Coto Makassar bukan sepeti soto yang biasa ada di Jawa, tapi lebih seperti rawon dengan kuah yang lebih kental. Cara menikmatinya tidak dengan nasi melainkan dengan ketupat yang sudah disediakan. Boleh ambil satu, dua atau tiga ketupat untuk menemani coto Makassar yang lazis ini. 
Coto Makassar
Selain coto Makassar, makanan yang sempat saya cicipi di sini adalah palu bassa serigala dan sop saudara. Dari namanya saja sudah nampak  mengerikan, ya to.... Seperti kanibal saja, hahaha. Ketiga makanan tersbut menurut saya bedanya sedikit. Tapi,, semua pasti isinya daging sapi. Hohoho....satu jawaban diperoleh,, kenapa banyak orang Makassar yang pandai-pandai. Makanannya daging terus se..... :D 

Sop saudara sama seperti coto namun penyajiannya dengan nasi dan kuah agak lebih encer. Menu yang menemani adalah ikan bolu bakar, kalau di Jawa bisa dibilang bandeng gitu kali ya. Saya tidak begitu suka karena rasanya hambar. Hihihi. 
Sop saudara dan ikan bolu bakar
Pallu basa serigala yang berlokasi di Jalan Serigala. Warungnya tidak begitu besar, namun pengunjungnya meluber. Full.... Pallu basa tidk jauh berbeda dengan coto, namun lebih pada tambahan parutan kelapa di dalam kuahnya.  Isinya potongan daging yang sudah dimasak empuk. Tinggal pilih, boleh isi campur, hati atau yang lainnya sesuai selera. 
Pallu basa serigala

Pantai Losari
Icon-nya Makassar. Ibarat kata, tidak afdol jika ke Makassar tanpa berkunjung ke Pantai Losari. Di pantai ini, kita bisa menyaksikan langsung pemandangan laut lepas yang indah. Alhamdulillah, waktu itu saya sampai menjelang maghrib, jadi bisa menyaksikan keindahan sunset Losari. Losari bukanlah pantai yang berpasir layaknya Parang Tritis, tepi pantai berupa plengsengan yang dicor rapi. Ada beberapa anjungan di Pantai Losari, seperti anjungan Makassar, Bugis, Toraja. Nampak juga Masjid apung Amirul Mukminin yang menjorok ke laut. 







Taman Nasional Bantimurung, Maros
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung terletak di Kabupaten Maros, sekitar satu jam dari Makassar. Kala itu, kami berangkat dari rumah dinas kakak ipar sekitar pukul 08.00 dan sampai di Bantimurung sekitar pukul 09.00. Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu: karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies [termasuk [kupu-kupu].

 Memasuki area taman nasional, kita akan melihat dari kejauhan air terjun yang menurut saya tidak seperti biasanya, karena berundak dan melebar. Waktu itu sangat ramai pengunjung, para penggembira  Muktamar Muhammadiyah berbondong-bondong ingin menikmati suasana Bantimurung. 
Air Terjun TN.Bantimurung


Di dalam Museum Kupu-kupu


Istana Tamalatea, Gowa

Senin, 27 Juli 2015

(Menuju) Kota Kinabalu #Juni 2015

Waktu menunjukkan pukul 5 pagi kala itu. Saya sudah bersiap dengan bawaan satu koper dan satu ransel dari kos Eva di daerah Jetis, Ketintang. Saya kemudia bergegas menuju bandara bersama Eva, Yanuar dan Arian. Yaa..pagi buta kala itu (13 Juni 2015), saya hendak berangkat ke negeri jiran untuk menemui teman saya (baca:teman hidup). Perjalanan sekitar 20 menit untuk sampai di bandara Juanda. Kebetulan saya menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan jadwal penerbangan jam 7 menuju Denpasar, Bali.
(Ki-Ka) Eva dan Saya di bandara Juanda

Deretan Gunung di Pegunungan Ijen

Singkat cerita, sekitar pukul 9 WITA saya tiba di bandara Ngurah Rai. Dari terminal kedatangan domestik, saya berjalan menuju keberangkatan internasional sendirian. Kali ini bonek jadi teman setia saya. Saya coba hubungi suami dan beliau menyarankan kepada saya untuk beristirahat di mushola saja. Baiklah, langkah saya tertuju pada kursi tunggu di lantai dasar untuk rehat sejenak dan memakan snack yang ada. "Lingak-linguk" seperti orang hilang, tak jarang saya dihampiri oleh sopir taksi atau agen travel yang bersliweran di situ. Bahkan lucunya, ada yang seperti tidak percaya ketika saya berada di terminal keberangkatan internasional. Mungkin tampang saya bukan tampang TKW :D. Setelah satu ja rehat, juga makan di Bangi Kopitiam, saya menuju mushola di lantai dua. Sesesampainya di mushola, saya ambil air wudhu untuk shalat dhuha. Sepi...hanya ada saya dan seorang wanita paruh baya di sudut mushola yang sedang men-charge telepon genggamnya. Usai shalat, Ibu itu mendekati saya dan bertanya tentang tujuan saya. 'Kota Kinabalu" yaa.. itu jawaban saya. Dan ternyata...Beliau juga hendak ke KK untuk bekerja. Beliau berangkat dengan seorang laki-laki yang membawanya dari Banyuwangi. Alhamdulillah, akhirnya saya mendapat teman menunggu. Pukul 13.00 kami check in dan berjalan menyusuri bandara yang mewah itu menuju ruang tunggu di Gate 9. Pukul 15.30 kamu take off menuju Kota Kinabalu dengan masa tempuh 2 jam 30 menit.

Salah Satu Sisi dalam Bandara Ngurah Rai

Pesawat maskapai penerbangan Air Asia QZ 832 mendarat sempurna di bandara Kota Kinabalu sekitar pukul 18.00. Hati saya sudah campur aduk rasanya ingin segera menemui teman saya yang sudah 6 bulan tidak bertemu. Setelah melewati petugas imigrasi dan cek barang, saya berjalan tergesa-gesa menuju ruang tunggu. Dan.....alhamdulillah yaa Allah, laki-laki tampan itu tersenyum sembari melambaikan tangan kepada saya. Saya berlari mendekat, meraih tangan kanannya dan menciumnya. Kami kemudian menunggu bus kota ke Kampung.Air untuk mencari penginapan. Kami memilih bermalam di Hotel Kinabalu di kawasan Kg. Air.

Kawasan Kg.Air, Kota Kinabalu, Sabah, MY

Pukul 20.00 setelah shalat, kami menuju Center Point, salah satu pusat perbelanjaan di KK untuk makan malam dan sekedar jalan-jalan. Saya memilih menu yang sangat saya gemari jika ke Sabah, yaitu ayam asam manis dan ayam lemon, Tak lupa sup kosong sebagai teman makan yang selalu disediakan oleh rumah makan dengan cuma-cuma. FYI : sup kosong adalah kuah sup tanpa ada isi daging atau yang lain. Rasanya sarat rempah dengan bumbu khusus ala-ala Malaysia. Usai makan malam, kami lanjut jalan-jalan ke Kaison. Kaison adalah toko yang menjual pernak-pernik dengan harga yang terjangkau. Mata saya benar-benar dimanja oleh ratusan benda lucu dan cantik di sana. Berputar ke sana kemari, berfoto sana-sini. Suami dengan tlaten mengikuti dan menuruti mau saya untuk berfoto. Terima kasih, sayang :*. 

Lorong Kaison


Masih banyak cerita dari Kota Kinabalu yang insyaAllah akan saya bagi lagi. Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi. 


Jumat, 21 November 2014

Sejenak di Kuala Lumpur






Terima kasih sayang telah membawa dan membuka pengalaman baru untukku...

Kuala Lumpur,ibukota negeri jiran Malaysia yang terkenal dengan Petronas Twin Tower. Alhamdulillah,,akhirnya bisa menjejakkan kaki dan melihat secara langsung hiruk-pikuk Kuala Lumpur. Perjalanan ini berkat suami  yang sekarang sedang mengabdi di salah satu tempat di Malaysia. 


Setelah naik pesawat selama dua setengah jam dari bandara Kota Kinabalu Sabah, kami mendarat di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Takjub..melihat bandara yang luas,megah dan mewah. Ini adalah bandara kedua yang waow versi saya setelah melihat Ngurah Rai di Bali. Luuuaaassss…. Sekali….. Suami kemudian mengajak saya untuk membeli tiket bus yang akan mengantarkan kami ke KL Sentral. Kami menaiki bus Aerobus/Skybus, merupakan bus bandara dengan rute menuju kota Kuala Lumpur dengan tarif RM 10. Di sepanjang jalan menuju KL Sentral, saya tak berhenti untuk bertanya. Daaaann layaknya seorang guide,,suami saya dengan telaten menjawab semua pertanyaan saya. Sekitar 60 menit perjalanan, sampailah di KL Sentral.

KL Sentral, Kuala Lumpur

KL Sentral merupakan pusat transportasi yang menghubungkan Kuala Lumpur ke berbagai daerah di sekitarnya. Semua jenis transportasi darat berpusat di sini.  Kita bisa melihat banyak jenis transportasi, mulai dari bus, taksi, kereta api, dan kereta monorail. Fasilitas yang tersedia di KL Sentral pun lengkap, ada toilet, restoran, money changer, mesin ATM, minimarket, dll. Sebagai orang udik yang jarang jalan-jalan jauh,,ini merupakan hal yang sangat menyenangkan. Suami selalu menuruti ketika saya minta untuk difoto di sana dan di sini *sabar yaa maass*. Kemudian suami mengajak saya menuju mesin seperti mesin ATM, naahhh…ternyata itu adalah mesin yang melayani token perjalanan LRT yang akan mengantar kami menuju kawasan Pasar Seni, dimana kami akan menginap.

Mesin Tiket


Sosok LRT yang Dinanti


Untuk bisa naik LRT (Light Rapid Transit), terlebih dahulu sentuh mesin tiket, kemudian pilih rute yang akan dituju. Setelah muncul jumlah uang yang harus dibayarkan, masukkan uang ke tempatnya (lembaran dan koin). Tunggu  tiket berupa koin plastik berwarna biru yang keluar dari mesin, begitu pula dengan uang kembalian bila ada. Simpan terlebih dahulu koin tersebut. Saat akan melewati gate, tap koin di atas sensor hingga gate terbuka. Kemudian tunggulah LRT, lalu naik sesuai petujuk jurusan yang terdapat di setiap stasiun. Lagi-lagi seperti orang kampungan… “Nggumun” ketika LRT datang dan melejit secepat rooler coaster menuju stasiun Pasar Seni. Dan, sampailah kami di St.Pasar Seni dalam hitungan menit. Kemudian kami menyusuri jalan di bawah terik matahari menuju penginapan yang ada di sekitar Petaling Street. Yaa…kawasan yang dalam pandangan pertama saya adalah kawasan orang China… Kami menginap di Rain Forest Hotel, hotel yang bernuansa hijau, yang suda pernah disinggahi suami saat pertama ke KL.

 Koin token RapidKL

#Petronas Twin Tower

Yeay,,senang sekali rasanya bisa melihat bangunan yang selama ini hanya saya lihat dari foto . Petronaaassss….di depan mataaaa…. Meski panas sekali saat itu, tak membuat saya merasa kepanasan karena senangnya. Well,,seperti sudah menjadi kewajiban…hal pertama yang saya mau dari suami adalah minta difoto. Jelas dengan background si menara kembar. Hihihi…. Puas berfoto di halaman depan KLCC (Kuala Lumpur Central City), kami masuk ke Suria KLCC. Suria KLCC merupakan mall yang ada di dalam gedung Petronas. Mall-nya see sebenarnya yaa mirip mall yang ada di Indonesia, Cuma yang menarik perhatian saya adalah pengunjungnya yang beraneka ragam suku dan bangsa,,wkwkwk. Bagaimana tidak,,di sana saya menjumpai banyak sekali wisatawan asing. Baik dari Eropa, Amerika dan Asia sendiri.

Love my lovely

Lelah berkeliling, kami menuju food court di lantai atas. Saya memilih untuk menikmati Milo hangat, minuman yang setia selama saya di Malaysia. Suami memilih tempat duduk yang berada tepat di tepi jendela sehingga kami bisa melihat hamparan taman di belakang KLCC yang dihiasi oleh air mancur. Kata suami, tiap malam air mancur tersebut akan menari meliuk-liuk mengikuti irama lagu. Waooww…emejiing,,,kayak di Dubai kah? He eemm..tapi versi KL yang ini. Sore hingga malam kami menikmati sajian tarian air mancur. Warna warni lampu yang menyorot semburan air membuat malam menjadi makin syahdu. Duuhh…apalagi sama suami….. hihihi……
Air mancur ketika sore hari

Tarian air mancur saat malam hari

Satu lagi kabar bahagia,,di Suria KLCC ada satu toko yang menjual aneka cokelat yang dibungkus lucu-lucu, namanya Choc Boutique. Harganya bervariasi, bergantung bentuk dan ukuran. Saking banyaknya pilihan, sampai bingung saat suami menyuruh saya memilih.. Akhirnya saya memilih cokelat yang dibungkus kaleng berbentuk hati dan bergambar Eiffel..yaa someday Paris wants me. Aamiin… :D
Shopping cokelat


#Petaling Street
Pertaling Street merupakan kawasan Chinatown yang berkonsep kaki lima ini. Cukup berjalan kurang lebih 500 meter dari Pasar Seni. Ada berbagai macam barang mulai dari sepatu/sandal, baju, tas, dompet, aksesoris handphone, arloji, souvenir miniatur, gantungan kunci, hingga makanan dan minuman. Saya dan suami berkeliling di Petaling Street dari sekedar windows shopping sampai shopping beneran, hahaha maklum sama-sama hobi shopping. Kami mampir di kedai penjual kaos untuk oleh-oleh. Murah meriah, sepotong kaos hanya RM 5.  Pandai-pandai nawar aja.
Selain wisata belanja, kita bisa menikmati suasana ala Tiongkok karena di sepanjang jalan terdapat lampion yang bergantungan. Cantik sekali…. Berkali-kali saya take a shoot karena ingin mengabadikan momen indah di Petaling Street. Satu lagi, untuk urusan perut alias makan, kami selalu memilih kedai makan Indonesia dengan alasan rasa dan juga halalnya…hehehe.
Kawasan Chinatown

 #Batu Caves

Batu caves adalah tujuan perjalanan kami berikutnya. Terletak arah utara Kuala Lumpur, dapat ditempuh dengan MRT selama setengah jam. Heemmm...dalam benak saya, karena namanya adalah Batu Caves, maka tempat itu berupa gua-gua batu di tengah kota,hahaha. Ternyata..waoowww...benaaarr...sebuah bukit batu tinggi menjulang. Sebelum memasuki kawasan gua, ada patung besar yang menarik erhatian saya. Yaaaa.. patung Hanoman raksasa yang berpose membelah dadanya,hihihi.... Kemudian tak jauh dari situ ada patung besar yang eyecatching karena berwarna emas... Patung emas Dewa Murugan tertinggi di dunia (tingginya 42,7 meter) dan di belakangnya terlihat 272 anak tangga curam yang menuju sebuah gua di atas bukit kapur yang berfungsi sebagai kuil.

Di depan Patung Hanoman

Tampak Patung Dewa Murugan dan Ratusan 
Anak Tangga

Ada hal menggelikan saat kami masuk kawasan Batu Caves. Saya dan suami ragu untuk menaiki ratusan anak tangga yang curam itu. Antara yakin dan tidak, namun suami bilang eman kalau sudah sampai sini tidak naik dan melihat kuil di atas. Well, akhirnya dengan nafas tersengal-sengal kami naiki satu demi satu anak tangga itu. Daaann..pemandangan yang baru kali ini saya lihat langsung, karena biasanya hanya lihat di TV. Kuil orang India...banyak sekali patung di sana. Kebetulan saat itu mendekati perayaan Dipavali, sehingga sudah terlihat banyak orang yang mempersiapkan segala hal untuk upacara. Saya sempat melihat di kedai kecil penjual souvenir di dekat kuil, seeemuuaaa serba India..hihihi..sampai backsound pun lagu India.....

Pernak pernik serba India

Kuil di dalam Batu Caves


#Dataran Merdeka

Dataran Merdeka merupakan kawasan Kementerian Pelancongan dan Kebudayaa Kerajaan Malaysia. terletak tak jauh dari Masjid Jamek (masjid tertua di Kuala Lumpur). Di sana, kita dapat melihat beberapa gedung dengan model arsitek yang unik dan benar-benar krasa luar negerinya,wkwkwk. Gedung yang menarik adalah gedung Sultan Abdul Samad. 

Background : Masjid Jamek

Sultan Abdul Samad Building

Di depan atau lebih tepatnya di seberang jalan dari gedung Abdul Samad, terdapat deretan foto perdana menteri Malaysia. Suami sempat menanyai saya,"hayo, mana Mahatir Muhammad?", kakakaka,,saya tak bisa menjawabnya.....

                                     
Foto siapa yang paling kanan, hayooo? 

Kemudian tak jauh dari situ, terdapat City Gallery yang menawarkan banyak informasi serta cinderamata khas Malaysia. Kami membeli tiket seharga RM 5 untuk dapat menyaksikan pertunjukan lampu dan miniatur terbesar Kuala Lumpur. Asiknya lagi,, setelah kami menonton pertunjukan, tiket dapat ditukarkan dengan makanan atau souvenir seharga tiket.    Suami memilih untuk menukar dan menikmati pancake durian dan Hokkaido durian,,nyummyy sekali.. Suasana cafe yang elegant menyatu dengan Arch shop gallery membuat pengunjung betah dan puas. 


Marvelous... 

Grab it fast...

Di dekat show room, kita juga bisa melihat langsung para pengrajin cinderamata sedang bekerja. Nampak wajah-wajah orang Jepang yang bekerja. Pantas saja jika hasilnya detail dan cantik sekali..... 


Para pengrajin cinderamata

Catatan : siapkan kamera dan baterai fullcharge saat memasuki area Dataran Merdeka, karena banyak spot cantik yang sayang untuk dilewatkan, hihihi....


#Pasar Seni (Central Market)

Tak lengkap jika jalan-jalan tanpa shopping. Untuk memenuhi hasrat shopping Anda, pasar seni adalah pilihannya. Pasar Seni tak jauh beda seperti kawasan Malioboro di Jogja, menawarkan banyak oleh-oleh dengan harga yang terjangkau. Eits, tapi kudu hati-hati..sebaiknya sebelum memutuskan untuk berbelanja, pastikan sudah membandingkan harga supaya tidak menyesal hehehe *curcol*. Biasanyanya, oleh-oleh standar adalah gantungan kunci. Suami memilih satu kedai yang dulu pernah disinggahinya. Di sana, setengah lusin gantungan kunci hanya RM 5. Totebag dibandrol harga RM 12. Bolpoin setengah lusin RM 10. Miniatur petronas sekitar RM 8 bergantung ukurannya. 

Barisan Pernak-pernik 

Shopping di Pasar Seni

Terima kasih untuk suamiku, Mas Gebya yang telah membawa saya kemari. 
I love you full, Honey. 
Semoga bermanfaat bagi yang ingin melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur. 

Selasa, 28 Oktober 2014

Himasyalala-ku

Himasyalala...
Darimana nama itu, aku sudah lupa. Spontan saja begitu membuat group di Whatsapp. Himasyalala...sekumpulan anak muda yang punya latar belakang berbeda-beda. Baik latar belakang daerah, jurusan kuliah, maupun masalah *uuuppzzzz* hehehe. Yaaa inilah himasyalala... Berawal dari obrolan-obrolan ringan yang gak jelas jluntrungannya, ngalor ngidul kaya undur-undur. 
Fine, kenapa aku samapai menulis ini? Sebegitu pentingkan Himasyalala? Ya gak yaa?? Kadang see,,wkwwkwk... Okeee,,aku akan ceritakan sedikit tentang Himasyalala,, siapa saja yang ada di sana...daaaaann..bagaimana mereka.....

Cekidooootttt.......

  • Yanuar Gustaf Lenggis (Dek Yan) : pasanganku saat ikut ajang Kartono-Kartini SMAGA '07. Jurusan P.Tektro Unesa. Gak suka koploan n dangdut (capedeeeee). Easy going banget. Sering jadi ojekku dlu smasa kuliah di Sby. Teman diskusi banyak hal. Dek Yaaaannnn....... Sudah seperti adek sendiri,,yang skrg sedang berjuang keras demi banyak suatu..... Hohoho, jangan banyak mendam nanti jerawatan..... :D 
  • Oky Mukti Nugraha (Dek Oky Similikityyyyyyy) : adek berbehel yg skrg udah g pnya behel krn dijual,,akakaka. Lulusan Perpajakan STAN yg skrg harus menerima nasib penempatan di Singkawang, Kalbar (pukpuk). Hobi njedirin hidung kayak Patkai... Kurus tinggi menjulang seperti alang-alang. Lelaki kalem yang sdg merindukan kekasih hati langsung dri Pemilik Hati. Kwakwakwa.... 
  • Shinda Rosandi : adek kelas yg gak gitu aku kenal dlu. Punya kembaran namanya Shinta,,tp bedaaa jauh sm Shinda. Shinta kaleeemm...laaaahh Shinda,,kuwuuuwaaluueeeemmm hahahaha *peace*. Cewek ini demen bgt sama Koreaahhhh....Siwon, Suju, Tawon, dkk adalah bahasan dia saat nimbrung di group. Berdoa deehh smoga someday dek shinda bisa ke Koreaaa..aaamiiin....Bareng aku yaaa deekkkkk hihihi......
  • Yafita Arfina Mu'ti (Dek Pai) : uhuk,,yg satu ini...ngglibet bgt. Dlu adek kelas di SMAGA,, truuss lanjut di Uenesa satu fakultas. Eeeehh trus jd adek kos deh. Akraaabbbb bgt smpe luar dalam deeh. Kmana-mana sama dekpai. Adek unyuuu yg biasa nyebut diri "Dorami" aoooowww aowwww......  Koreaahh holic jugeeeeee niiiiihh..... Suuukkaaa bgt sma namanya Taekmin. Hadeeuuhh sapa pula ituuuuu..Makasih banyak yaaa deekkk buat semua, Ngrawat aku wktu sakit di kos...nemenin kemana-mana...sampeeee jdi tempat sampah kalo aku lagi galooonnnn oohhh..... Muaachh dekpai yaaa.. 
  • Ardika Fajar Kusuma (Dek Dika) : ustad satu ini adalah seorang lulusan P. Matematika Unesa dg predikat Cum Laude. Agamis....bijak bingiittzzz namun tak jarang juga ikutan geje kalo lagi kumpul. Salah satu penasihat ulung buatku mendekati masa-masa transisi menuju pernikahan. Meski belum menikah see..hahahaha semoga lekas deehh deekkkk. Dek Dika....makasiihh jujaaa yeaaayyyy.....
  • Siti Fatimah (Dek Iim) : new comer di Himasyalala...terperangkap dalam lembah ke-syalala-an. Kasiaann deh kamu deekkk wkwkwkwk... Oia,,juga anggota termuda nii.. Hohoho kaya akuuu.. akakaka. Bidan, kalem, cantik, santun...ex.putri smaga jugaaa (kalo gak salah see). Waow bgt deehh. dan yg penting adl masih singleeeee... Uhuk,,smga dpt gandengan d Himasyalala.....
  • Diah Rahmawati Fadhila (Dek Dila) : temen melacur alias melakukan curhat. Bisa smpe malam g tau waktu deeehhh. Aku sebut dia bandel n keras kepala,,tapii,,,,melooww bgt juga. Adek manis ini adalah lulusan P.Bahasa Jerman. Dankeee dankeee...wwkwkwk... Dek Dila....grehulll...temennya banyak dan bervariasi. Dek Dill..miss you soooo... miss masa2 sulit dahulu..semoga ceritaku menular kepadamu,,nduukkkk....aaamiiin...
  • M. Arian Hirwatinto : dek arian,,pendieemm banget. Sampe pernah aku ajak jalan-jalan,,cuma dieeemm aja. bingung deh. Tapi care banget sama kita-kita. Truss..pinter maen gitar dan enak juga kalo nyanyi. Ahli IT..apapun itu. Sampe gak mudeng bahas apa. Tipe laki-laki introverst tingkat negara. Gak pernah tau deehh gebetannyaaa siapa. Deeekkk..... cemungudh eeaaa..... akakakaaka
  • Qilmi Rizki Perdana : adek ini...luwawucuuu bgt. Apalagi kalo pas manggil,"Mbak Adeee". Si bongsor asli Magetan. Hehehe.... Di mataku,, dia adalah lelaki yang kaleemmm ahahaaayayy.... Dek Qilmi...lancar terus yaaaa usaha dan doa nyaaaaa..... 
  • Gebya Oktammeria Harnugrawan : nothing to say. Seseorang yang 9 tahun bersamaku dari SMA sampai kuliah. Daan pada akhirnya krn dorongan Himasyalala,,, skrg mnjdi suamiku. Perjalanan kami tak lepas dr cerita Himasyalala. Yeay,,Himasyalala buka biro jodoh kali yeeee......

Yap,,penjelasan itu yang membuatku berkesan dengan Himasyalala. Smalam, kami ngobrol dengan bahasan dari suami tentang pernikahan. Semoga teman-teman di group bisa segera menyusul kamiii........ 
Menikah karena siap. Menikah karena Allah...... 



Love Himasyalala.......


(Surat balasan untuk kalian)

Senin, 27 Oktober 2014

Secuil Kata untukmu

Engkau...
yang tiada saudara kandungku,
yang tiada ikatan darah denganku,
yang kini meminangku,
yang telah memilihku,

Engkau...
lelaki pujaanku,
ksatria idamanku,
pemimpin rumah tanggaku,
surgaku di telapak kakimu,

Terimalah sedikit ucap kata dariku
Sendu haru bercampur rindu
Teriring doa yang kian berseru
Memuja memuji Pemilik hatimu

Suamiku...
Dalam ikatan cinta dan nafkah
Penanggung dosaku ketika bersalah
Pendorong diriku menuju Jannah
Tak ada kata indah selain hamdalah

Teruntuk suamiku tercinta, Gebya Oktammeria Harnugrawan

(Ngawi, 28 Oktober 2014)



Minggu, 06 Juli 2014

Catatan Fajar Seorang Hamba


 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubahnya sendiri”.
(QS. Ar Ra’adh : 11)



Segala yang ada pada diri kita tidak terlepas dari ikhtiar serta doa kita.
Subhanallah, segala puji untuk Allah yang menciptakan makhluknya dengan sempurna..dengan fitrah yang sama...
Dalam rengkuh Islam, dalam kebeningan iman...
Semoga senantiasa menghamba pada keesaan-Nya....
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini akan bercerita sedikit tentang seorang kawan, seorang saudara, seseorang yang yang mendapat hidayah luar biasa dari Allah SWT. Cerita nyata yang membuat merinding dan meneteskan air mata. Sungguh, ketika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka semua tak akan bisa terelakkan.

Sejak tahun 2007, kami sudah kenal karena pernah bekerjasama dalam sebuah perkumpulan di sekolah. Yaa, kami lumayan akrab karena memang setelah lulus SMA, kami kuliah di kampus yang sama pula. Singkat cerita, kami punya beberapa teman akrab yang kebetulan juga satu almamater SMA. Kami sering hangout bareng misal hanya untuk sekedar makan. Dari obrolan-obrolan dan kebiasaan kami memiliki kesamaan, namun untuk keyakinan, hanya dia yang berbeda. Ketika yang lain sibuk untuk ambil wudhu dan shalat, dia setia menunggu dan tersenyum menanggapi guyonan karena terkadang ada teman yang menggoda, “Kamu gak wudhu dan shalat skalian?”. Tak hanya sekali dua kali, namun berkali-kali ucapan seperti itu kami lontarkan tanpa beban, meski kami tahu kami tidak sekeyakinan. Sempat suatu ketika malah dia yang mengingatkan teman laki-laki untuk shalat Jum’at di jalan, bahkan yang bikin shock...dia sampai mengucap hadist,”Barang siapa laki-laki yang tidak shalat Jum’at tiga kali berturut-turut maka dia murtad”. Sontak kami kaget mendengar kata-katanya, dapat angin darimana.. Hohoho...

Diskusi demi diskusi ringan sering terjadi di tengah obrolan saat makan bersama. Dia bertanya tentang Islam. Okee, hal yang baik ndak boleh dibatasi kan? Yaa dengar ilmu yang sangat terbatas ini, aku jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Aku akui dia memang punya rasa ingin tahu yang tinggi tentang Islam. Bertanya mengapa puasa kadang berbeda mulainya, mengapa di dalam Islam ada perbedaan gerakan (harokah) dst. Sebaliknya, untuk mengimbangi aku juga bertanya tentang keyakinannya, kegiatan-kegiatannya, dst. hal ini terjadi tidak hanya padaku, namun juga beberapa teman yang lain, termasuk ketiga teman kosnya. Kami tidak merasa ada gap karena perbedaan itu, yaa karena menurut kami perbedaan itu rahmat. Dan dia sepertinya juga sangat enjoy dengan diskusi yang sering kami lakukan. Lakum diinukum waliyadiin...
---------------------------------------------------------------------------
Sekitar pertengahan Desember 2013, dia tiba-tiba menghubungiku. Membahas sesuatu yang membuat hati ini merasa trenyuh. Yaa Allah,,kuasa-Mu tiada tandingannya.... Dia berkata ingin menjadi mualaf, yaa...karena sebenarnya sudah sejak lama dia inginkan itu, namun dia menunggu setelah lulus kuliah. Subhanallah.... mendengar niatan itu, aku putuskan untuk menceritakan hal ini pada murabbi-ku semasa kuliah. Beliau menyarankan agar dia bertemu dengan seorang ikhwan, seorang mahasiswa magister di kampus kami. Setelah bertukar nomor ponsel, mereka sepakat bertemu. Aku tidak begitu tahu pertemuan mereka secara detail, namun aku yakin pertemuan itu sangat berarti untuknya. Yang jelas setelah hari itu, dia smepat menceritakan jika ikhwan tersebut menyarakan untuk menyegerakan niatnya, alasany adalah kita tak akan pernah tahu seberapa lama waktu kita tinggal di dunia. Jadi lebih baik selagi ada kesempatan, disegerakan saja. Mendengar kabar itu, aku merasa ikut senang dan lega. Dia mendapat percerahan akan hal yang dia inginkan. Beberapa hari setelah pertemuan itu, dia menghubungiku lagi untuk meminta nomor ikhwan tu karena ponsel dia error. Okelah,,aku beri dia tanpa ada perasaan apa-apa. Mungkin mau ketemuan lagi.

Esok hari, sekitar pukul 13.00, aku mendapat dari murabbi-ku :
          InsyaAllah, si fulan yang dulu anti berikan nomornya akan bersyahadat ba’da maghrib nanti di masjid X. (some texts missing). Mohon didoakan semoga lancar. Dari Pak X.

Yaa Allah, betapa merinding seketika membaca sms ini. Ternyata sms tersebut dari ikhwan yang dikenalkan kepada temanku, yang kemudian di forward oleh murabbi kepadaku. Hari yang indah, 17 Desember 2013. Salah satu teman kami, sahabat kami, menjadi seorang muslim. Allahu akbar..... tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa indahnya hidayah. Yang datangnya tak terduga seperti ini. Sungguh, ada hembusan kekuatan yang luar biasa mengetahui kuasa-Nya.

Sore harinya, aku coba menghubungi dia lewat sms, aku bertanya soal kabar itu dan dia membenarkan. Lepas maghrib dia akan bersyahadat ditemani dua orang teman kosnya di masjid dekat kampus. Sekali lagi...Maha Suci Allah....Maha Besar Allah....... Hari-hari berikutya, ketika kami shalat dia sudah tidak hanya sebagai penunggu tas atau jaket, tapi sudah ikut berwudhu dan shalat berjamaah..... Hadiah-hadiah kecil kami siapkan untuk membantunya berproses. Saling mengingatkan untuk shalat dsb. Alhamdulillah, kami bisa berteman dan terjalin tak sekedar karena diskusi tapi juga dalam rengkuh dan ukhuwah Islamiyah,, semoga hingga nanti di Jannah. Aamiin.

-------------------------------------------------------------------------

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.”
(QS. Al Maidah : 3)

Tegaklah Islam, tegaklah... Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam itu indah... Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Allah akan memberinya empat hal yaitu semangat menuntut ilmu, kesabaran, kesehatan serta ujian/musibah. Allah menghendakinya beriman dalam Islam dengan cara dan jalan yang tak akan pernah terduga. Allah mengetuk dan membuka pintu hatinya dengan penuh kasih sayang pada hamba-Nya. Dan Allah menghendakinya untuk menjadi umat Rasul-Nya....

Semoga cerita ini menginspirasi kita.
Kita yang sejak lahir telah menjadi dan hidup di tengah keluarga muslim.

Semoga bisa memotivasi untuk senantiasa ber-fastabiqul khairat di jalan-Nya.

Senin, 10 Ramadhan 1435 H/ 7 Juli 2014